Tingkatkan Pasar Hotel

Tahukah Anda bahwa alasan mengapa bisnis kehilangan pengunjung karena pesaing hanya 9% dan produk yang buruk hanya 14%. Namun, 68% bisnis yang kehilangan tamu disebabkan oleh sikap buruk yang berasal dari layanan yang buruk. Tidak dapat disangkal bahwa tentu saja industri perhotelan adalah tentang pelayanan. Ada cerita menarik tentang sebuah hotel di Bali, yaitu Ritz-Carlton.

Menurut Bloomberg, keluarga yang menginap di Ritz-Carlton Bali harus mengonsumsi susu dan telur jenis tertentu. Namun, tamu ini memiliki masalah telur yang dibawanya pecah dan susu yang dibawanya kadaluarsa saat tiba di Bali. Apa yang kemudian dilakukan pengelola Ritz-Carlton Bali? Anda mencari susu dan telur jenis ini di supermarket dan pemasok di sekitar kota. Tak satu pun dari mereka menawarkan telur dan susu yang relevan.

Untungnya, salah satu koki top ingat bahwa ada toko di Singapura yang menyediakan telur dan susu yang dibutuhkan pengunjung. Manajer toko langsung menghubungi ibu mertuanya yang tinggal di Singapura untuk mendapatkan susu dan telur yang dimaksud. Tidak lama kemudian susu dan telur yang dibutuhkan tiba di Bali dan keluarga dapat menikmati liburan mereka di Bali tanpa mengkhawatirkan kesehatan mereka.

Suatu produk yang baik baru dapat dikatakan baik apabila pelanggan hotel tersebut telah mengkonsumsinya. Pemasaran dan penjualan adalah dua mata pelajaran berbeda yang memerlukan perlakuan khusus. Pemasaran dan penjualan tidak hanya dilakukan oleh tim penjualan tetapi juga oleh tim operasional.

Dalam pemasaran, penjualan harus mampu mempresentasikan hotel kepada target pasar hotel yang unik. Tim operasional juga harus mampu menciptakan citra yang baik bagi pasar maupun bagi para tamu hotel. Ukuran pemasaran yang tepat ini memfasilitasi penjualan di hotel. Jika Anda mengetahui pasar dan sistem pemasaran yang tepat, hotel akan dipenuhi pelanggan setia yang akan selalu memilih hotel Anda sebagai tempat tinggal utama mereka.

Dalam hal pemasaran dan penjualan, manajemen hotel harus mengatur kebiasaan dan kebutuhan target pasar dengan baik. Tim penjualan dan operasi harus memiliki keterampilan komunikasi yang kompeten, secara langsung dan tidak langsung, serta strategi penjualan yang kompeten. Ini menciptakan pembelian berulang dengan cepat dan mudah.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *